Wawancara Khusus : Diaz Hendropriyono

Kali ini Rockstar Magz berkesempatan mewawancarai Diaz Hendropriyono, staff khusus kepresidenan Republik Indonesia dan Ketua Umum PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) yang memiliki kecintaan akan musik rock. Bertempat di kediamannya yang asri dibilangan Jakarta Selatan, politisi muda yang juga mahir bermain gitar ini berbagi kisah tentang awal mula kecintaan akan musik rock, peran sang ayah A.M. Hendropriyono (yang saat itu menjabat sebagai Pangdam Jaya) pada hari kedua konser Metallica tahun 1993 di Jakarta serta mimpinya yang belum kesampaian.


Foto : Diaz Hendropriyono

Bagaimana awal mula mas Diaz sampai bisa suka dengan musik rock?
Saya suka musik rock itu masa-masa SMP dimana waktu itu trend anak remaja mendengarkan lagu-lagu macam New Kids On The Block, Tommy Page dan Duran Duran. Saya malah mendengarkan lagu-lagunya Megadeth, Metallica, Skid Row, Guns N Roses, Bon Jovi, White Lion dan sejenisnya. Entah kenapa ketika saya mendengarkan lagu-lagu genre rock itu kena dihati, membuat semangat dan bikin goyang kepala.

Kalau dari keluarga pada saat remaja mendengarkan musik rock yang berat apa ada teguran atau larangan mengingat pada periode awal tahun 90an musik rock dinilai sebagai musik yang berkonotasi negatif

Tidak ya. Keluarga membebaskan saya untuk mendengarkan lagu lagu rock. Orang tua hanya bertanya, “Apakah benar kamu suka lagu-lagu tersebut?” selebihnya orang tua mendukung keputusan saya selama itu baik dan bertanggung jawab.

Mengapa memilih gitar sebagai alat musik yang ditekuni?
Musik rock kan identik ya dengan gitar, saya ketika mendengerkan lagu membayangkan. “Enak ya kalau bisa main musik” dari sana saya belajar ngulik lagu-lagu kesukaan sampai pernah juga ingin mengambil studi khusus musik.
Ketika saya kuliah di Amerika mengambil disiplin ilmu diluar musik, disetiap sela-sela waktu kosong saya terus mengasah kemapuan saya bermain gitar dikarenakan kecintaan saya pada instrumen pilihan saya.

Kalau jumah koleksi gitar saat ini ada berapa? Gitar mana yang menjadi gitar kesayangan mas Diaz?
Untuk jumlah relatif tidak banyak ya, masih sekitar belasan. 15 buah kalau tidak salah. Dan untuk harga juga tidak mahal-mahal amat kok, relatif masih terjangkau.
Kalau untuk gitar kesayangan, tentu semuanya kesayangan. Namun untuk yang paling favorit adalah Fender Stratocaster Classic Series. Selain bentuknya simple, grip ya pas ditangan saya dan juga ringan sehingga enak ketika digunakan.

Selain gitar ada koleksi atau memorabilia kesayangan yang sampai saat ini disimpan rapih?
Sebentar…saya ambil dulu

Sejurus kemudian beliau dengan bangga menunjukan kepada RM sebuah poster yang terbingkai rapih grup musik ROXX terbitan tahun 1993 bertuliskan “Teruntuk : Diaz – Thanks”.

Ini dia, waktu itu saya dapat ketika saya masih umur 15 tahun. Saya adalah yang beruntung pada saat itu mendapatkan poster yang dibubuhi tandatangan seluruh personil dengan nama saya tercantum di poster tersebut.

Foto : Diaz Hendropriyono

Foto : Diaz Hendropriyono

Foto : Diaz Hendropriyono

Saya pernah baca sebuah artikel di media massa yang mengatakan ada peran penting ayah, bapak A.M. Hendropriyono yang waktu itu menjabat sebagai Pangdam Jaya dibalik suksesnya pelaksanaan konser hari ke-2 Metallica di Lebak Bulus tahun 1993.

Pada waktu konser Metallica hari pertama seperti kita ketahui konser berlangsung rusuh hingga radius 2 kilometer dari venue. Pihak promotor pada saat itu AIRO sempat ingin membatalkan konser dihari ke-2 mengingat situasi saat itu kurang kondusif, namun setelah mas Setiawan Djody berdiskusi dengan apparat-aparat terkait dimana salah satunya adalah ayah saya. Dan ayah melihat pda saat itu perlu ditambahkan personel pengamanan dan melihat kedepannya bahwa jika konser hari-2 berlangsung sukses maka akan menyelamatkan muka Indonesia. Dan terbukti konser hari berikutnya berjalan lancar.

Seandainya tidak terjun di dunia politik. Apa cita-cita mas Diaz?
Saya juga tidak bisa berkomentar. Hmmm…jadi apa ya? Apapun yang penting baik dan berguna bagi banyak orang dan yang paling penting tetap harus bisa menyalurkan hobby bermain gitar

Apakah ada single atau mini album karya mas Diaz?
Single ada, judulnya “Aleka” Lagu ini saya ciptakan ketika sedang menunggu hari kelahiran anak saya yang perempuan. Saya buat ketika sedang berenang, sambil menggumam saya ciptakan lirik dan lagunya. Lagunya tidak ngerock malah cenderung mellow.

Kemudian beliau menunjukan lagunya yang sudah diposting di kanal YouTube berikut ini

https://youtu.be/pQoBuHFeIOc

Ada band atau musisi yang sangat ingin ditonton dan belum pernah mas Diaz lihat?
Ada, Yanni. Selain hard rock saya juga suka new age rock macam Yanni musiknya megah, saya sudah tunggu-tunggu konsernya di Candi Prambanan bahkan ketika mulai dijual tiketnya saya langsung beli, namun beliau mengalami kecelakaan hingga akhirnya konsernya ditunda tahun depan. Semoga tahun depan pasti konser.

Terakhir nih mas, adakah cita-cita yang belum terwujud saat ini?
Oh iya, kebetulan saya lagi audisi band untuk mengiringi saya ketika kunjungan kerja. Saya agak kewalahan ketika kunjungan kerja seringkali diminta untuk perform makanya saat ini saya mencari kandidat-kandidat yang bisa mengisi posisi vokal, gitar, bass, kibor dan dram untuk bisa saya bawa sebagai full band baik ketika kunjungan kerja maupun ketika diluar kunjungan kerja.

Apa aja tuh mas kriterianya?
Untuk vocal saya butuh 2 orang, pria dan wanita. Kriteria lainnya bisa kalian ikuti lebih lanjut di sosmed saya @diazhendropriyono maupun vlog saya di kanal YouTube.

Apakah dari acara audisi cari band ini nantinya akan bikin album atau lagu sendiri?
Oh mungkin saja, kenapa tidak? Kita lihat saja nanti kedepannya, rockstar magz bantu promo juga dong info audisi ini

Siap mas Diaz, sukses terus ya buat karirnya!


Foto : Diaz Hendropriyono