
Berawal dari keresahan dalam diri akan kerinduan terhadap desa yang dicintai, Mashen membuat lagu berjudul ‘Bali Ndesa’ setelah sekian lama merantau ke ibu kota untuk mengadu nasib, lalu menungkapkan kerinduan desa melalui lagu.
Karena berasal dari Banyumas, Mashen menyanyikan dengan logat jawa ngapak sebagai bahasa sehari-sehari dari Banyumas. Diharapkan lagu ini juga bisa memberi makna untuk para perantau ketika rindu terhadap desa untuk tidak lupa dengan tanah kelahirannya.
‘Bali Ndesa’ sudah tayang resmi di kanal @youtube Mashen Official dan sudah bisa didengarkan di platform digital yang lainnya. ‘Bali Ndesa’ ditulis oleh Memet GKL dan Aditya Hendra Krisna serta diaransemen oleh Nuno Satrida di Mantra Studio Recording (Jakarta).
Pengambilan gambar untuk video musik dilakukan di Banyumas oleh Aga dari Genk Wav dan Mamat dari Hadeuw Purwokerto serta melibatkan komunitas YouTuber dari Banyumas untuk berkolaborasi. Dengan mengambil lokasi persawahan dan pasar tradisional sebagai ciri khas tampilan dari sebuah desa dan masih lestari alamnya. Selain itu di dalam video musik ini juga menampilkan beberapa lokasi tempat wisata di Banyumas.