Sutradara Hadrah Daeng Ratu mempersembahkan film drama roman terbaru berjudul “Pantaskah Aku Berhijab” yang dibintangi Nadya Arina dan Bryan Domani. Sebuah film yang mengikuti kisah hidup Sofi (Nadya Arina) yang tidak sempurna, dalam upayanya memaafkan diri dan menemukan teman hidup yang sempurna.
Diproduseri oleh Deni Saputra, “Pantaskah Aku Berhijab” menjadi debut film bagi rumah produksi Narasi Semesta. Tumbuh tanpa figur seorang ayah, membuat langkah hidup Sofi tersesat. Terjebak dalam hubungan yang toksik dan harus menghadapi kenyataan pahit, yaitu kehamilan yang tidak diinginkan hingga membuat kariernya hancur berantakan. Tapi, ia harus tetap berjuang untuk dirinya sendiri juga Ibu dan adik-adiknya. Bagaimana akhirnya Sofi menemukan kebahagiaannya dan keluarganya?
Film “Pantaskah Aku Berhijab” membawa emosi yang campur aduk. Konflik Sofi dengan mantan pacarnya, ketidakhadiran sosok ayah di hidupnya, serta kehamilannya, membuatnya menjalani hidup dalam masa muda yang begitu berat. Semua kerumitan dan masalah dalam hidupnya, membuat Sofi ingin menyerah. Namun, kehadiran Aqsa (Bryan Domani), sebagai teman sejati Sofi mampu menjadi support system terbaiknya, sehingga Sofi mampu melanjutkan hidupnya meski harus melalui berbagai proses penerimaan diri yang begitu panjang.
Melalui perjalanan Sofi, kita diajak untuk belajar memahami tentang proses memaafkan diri. Sementara Aqsa yang selalu hadir meski saat Sofi melalui kesulitan-kesulitan hidupnya, memberikan kita refleksi tentang arti teman hidup yang seutuhnya. Seseorang yang mau menemani dan menerima bukan hanya dalam situasi yang baik, tetapi juga menerima semua yang buruk itu menjadi bagian yang utuh.
“Hidup itu tidak pernah ada yang sempurna. Apa yang membuat kita bisa bertahan dari ketidaksempurnaan itu adalah berdamai dengan diri sendiri, memaafkan diri dan memaafkan semua yang telah terjadi. Melalui film ini saya ingin menyampaikan, bagaimana perjalanan seseorang bisa berdamai dengan hidupnya yang tidak sempurna. Orang disekitarnya, adalah support system terbaik untuk bisa melanjutkan hidup,” kata sutradara “Pantaskah Aku Berhijab” Hadrah Daeng Ratu. “Bagi saya, “Pantaskah Aku Berhijab” adalah film yang secara sempurna menggambarkan seperti apa teman hidup yang sebenarnya. Dia yang bisa menerima jeleknya, baiknya, jatuh
dan bangun, semuanya. Karakter itulah yang ada dalam diri Aqsa, sebagai teman hidup Sofi. Bahkan keduanya sampai bikin sesuatu bareng untuk bisa bertahan hidup,” tambah Hadrah Daeng Ratu.
Film “Pantaskah Aku Berhijab” menjadi perjalanan spiritual yang berbeda. Bahwa menemukan tangan Tuhan, juga bisa didapat melalui pengalaman dan perjalanan hidup. Lewat film ini, Bryan Domani yang memerankan Aqsa, mengambil pelajaran tentang nilai kesabaran dan keikhlasan.
“Meski ceritanya berat tapi tidak depressing, tetap manis dan semua ansambel di sini berperan dengan sangat baik. “Pantaskah Aku Berhijab” juga memberikan kita refleksi bahwa semua itu ada waktunya. Tinggal sabar dan ikhlas. Terkadang, apa yang kita pikir itu terbaik untuk kita, belum tentu itu yang terbaik,” kata Bryan Domani.
Selain Nadya Arina dan Bryan Domani, film “Pantaskah Aku Berhijab” juga dibintangi oleh Dhini Aminarti, Nadzira Shafa, Indra Birowo, Tike Priatna, Hifdzi Khoir, Cakrawala Airawan, Azkya Mahira, Najla Sulistyo Putri, Daffa Wardhana, dan Shareefa Daanish.