
Firma hukum Makarim & Taira S. terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung inklusivitas dengan memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan penyandang Down Syndrome dan menjadikan kontribusi sosial sebagai bagian penting dari identitas organisasi. Setelah sukses menyelenggarakan Lebaran Bazaar yang melibatkan individu-individu dengan Down Syndrome dalam rangka memperingati World Down Syndrome Day 2025 21 Maret lalu, Makarim & Taira S. menekankan pentingnya memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkarya dan mencapai kemandirian.
Lebaran Bazaar yang diadakan sebelumnya menjadi bukti nyata potensi yang dimiliki oleh penyandang Down Syndrome. Berbagai produk kreatif seperti kue kering, busana, kerajinan tangan, makanan, dan minuman dihasilkan dan dijual langsung oleh mereka. Acara ini tidak hanya memberikan platform bagi mereka untuk menunjukkan bakat dan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan.
“Kami sangat senang dapat mengadakan Lebaran Bazaar ini sebagai bentuk dukungan bagi para individu dengan Down Syndrome di Indonesia. Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi yang berharga dan layak untuk dihargai,” ujar Maria Sagrado, Managing Partner Makarim & Taira S..
Makarim & Taira S. sendiri telah mengambil langkah nyata dengan membuka program magang bagi individu dengan Down Syndrome sejak tahun 2018, bekerja sama dengan ISDI (Ikatan Sindroma Down Indonesia) dan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome). Program ini memberikan pengalaman berharga bagi para peserta magang untuk mengembangkan keterampilan profesional dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.

“Kami berharap semakin banyak perusahaan yang menyadari potensi besar yang dimiliki oleh penyandang Down Syndrome dan membuka pintu kesempatan kerja bagi mereka,” tambah Maria Sagrado. “Dengan memberikan kesempatan yang setara, kita tidak hanya membantu mereka untuk mandiri, tetapi juga memperkaya dunia kerja dengan bakat dan perspektif yang unik,” tutupnya.
Salah satu peserta Lebaran Bazaar yang tergabung dalam ISDI, M. Ikhlas Dwi Kurnia, mengungkapkan rasa bahagia dan apresiasinya, “Saya senang bisa ikut acara hari ini. Saya senang banyak orang bisa melihat karya kami dan bisa ketemu teman-teman baru,” ungkap Ikhlas yang juga merupakan seorang barista di sebuah kedai kopi di Jakarta Selatan.
Robby Eko Raharja, peserta Lebaran Bazaar yang menjadi bagian dari POTADS, menyampaikan rasa sukacita karena telah menjadi bagian dari Lebaran Bazaar tahun ini.
“Saya senang bisa jadi bagian dari acara hari ini. Saya dan teman-teman bisa kasih lihat karya kami dan bermain musik ke semua orang. Kami ingin kasih lihat bahwa kami juga bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk semua orang,” ujar Robby yang juga merupakan seorang musisi yang mahir bermain keyboard.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) keluaran Kementerian Kesehatan, prevalensi Down Syndrome di Indonesia memiliki kecenderungan meningkat. Pada tahun 2010, prevalensi Down Syndrome berada di angka 0,12 persen, dan meningkat ke 0,13 persen pada tahun 2013, dan naik cukup drastis menjadi 0,21 persen pada tahun 2018.
Merujuk pada Pasal 53 ayat (2) UU Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, perusahaan swasta diwajibkan untuk mempekerjakan 1% penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja. Program magang khusus untuk individu dengan Down Syndrome dan Lebaran Bazaar tahun ini merupakan wujud komitmen Makarim & Taira S. dalam merealisasikan lingkungan kerja yang inklusif.