
Mechatok, moniker musisi elektronik Emir Timur Tokdemir yang dikenal lewat tur internasional dan serangkaian rilisan serta kolaborasi dengan artis-artis visioner selama dekade terakhir, mulai dari Drain Gang (Bladee, Ecco2k, Whitearmor, Thaiboy Digital), Charli XCX, hingga Lorenzo Senni. Diam-diam membentuk arah perkembangan pop eksperimental dan musik klub — meninggalkan jejak yang mendalam jauh di luar asalnya.
Tokdemir tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan musik. Ia mulai bermain gitar sejak usia 6 tahun dan sempat mempertimbangkan untuk menjadi gitaris klasik profesional. Namun arah hidupnya berubah ketika sang ayah membawa pulang komputer Apple dengan aplikasi GarageBand. Tertarik dengan berbagai kemungkinan kreatifnya, Tokdemir mulai memproduksi musik dan merilis lagu pertamanya di SoundCloud saat berusia 14 tahun — inilah titik lahirnya Mechatok.
Pada masa itu juga, Tokdemir mulai sering mengunjungi klub malam dan tertarik dengan Berlin. Ia kemudian tenggelam dalam dunia musik elektronik Berlin yang sangat maju pada tahun 2010-an, dan mulai terhubung dengan kolektif serta label seperti PAN, Janus, dan Staycore (yang akhirnya ia ikuti). Keterlibatannya di dunia ini berkembang pesat, menghasilkan kolaborasi dengan Oklou, Toxe (bersama membentuk duo Emiranda), serta Ecco2k dan Bladee — kolaborasi yang berpuncak pada album penuh Good Luck tahun 2020.
Dari hubungan-hubungan ini lahirlah proyek Natural Mind pada 2022 — sebuah seri klub yang menjadi wadah pertukaran ide dalam komunitas kreatifnya. Acara ini telah menampilkan penampilan dari Evian Christ, Mica Levi, Elysia Crampton, Babyxsosa, Vegyn, dan Florence Sinclair. Di luar itu, Mechatok juga terlibat dalam proyek-proyek eksperimental lain, seperti permainan video Defective Holiday karya Kim Laughton — soundtrack-nya yang dirilis di Yegorka bahkan hidup kembali sebagai album ambient. Ia juga menciptakan komposisi untuk video game HORIZON, pameran di Museum Guggenheim, serta instalasi suara di institusi seni seperti Haus der Kunst (Munich), MACRO Museum (Roma), dan Oude Kerk (Amsterdam).
Setelah bertahun-tahun mengasah suara dan gayanya di studio, Tokdemir kini meluncurkan Wide Awake, album solo debutnya yang kaleidoskopik. Album ini merangkum perjalanannya yang unik, dan menegaskan Mechatok bukan hanya sebagai kolaborator hebat, tapi juga seniman solo yang sepenuhnya mengendalikan visinya.
Album Wide Awake disatukan oleh palet suara yang menyenangkan dan intuitif, serta tema-tema lirik pendek seperti haiku. Album ini mengajukan pertanyaan tentang keaslian dan ekspresi diri di tengah dunia yang didominasi algoritma.
· Apakah mungkin eksis di dunia digital tanpa menjadi karakter fiktif?
· Bisakah diri kita yang ‘nyata’ dan ‘karakter’ hidup berdampingan?
· Jika software modern bisa membuat kita meniru suara apapun, bagaimana cara membedakan diri sebagai seniman?
Mechatok tidak menawarkan solusi utopis. Sebaliknya, ia memilih hidup di tengah ambiguitas dan menggali potensi kreatif dari ketidakjelasan tersebut.
Setelah membangun komunitas kreatifnya lewat produksi musik dan kolaborasi, album Wide Awake menjadi tempat berkumpulnya jaringan ini dalam konteks baru yang mencolok. Meskipun menampilkan bintang-bintang seperti Bladee, Ecco2k, Isabella Lovestory, dan Tohji — serta banyak sampel vokal tersembunyi — album ini bukan sekadar “album kolaborasi”.
Setiap kontribusi diolah dengan cermat, melintasi spektrum emosi dan gaya, namun tetap menyatu lewat visi Tokdemir yang spesifik dan presisi.
Kontribusi para kolaborator bukan sekadar bait tamu biasa, melainkan kolase suara — potongan vokal yang telah diabstraksi, disederhanakan, lalu disusun ulang menjadi elemen musik dan tekstur yang sangat spesifik.
Hasil akhirnya adalah mahakarya pop elektronik yang disusun dengan sangat detail, menampilkan kemampuan Mechatok dalam menyatukan sensasi intens dan menciptakan melodi yang melekat di telinga. Album ini menyelami berbagai bentuk arketipe pop dan mengubahnya menjadi media ekspresi tersendiri.
Tokdemir memperlakukan “Mechatok” sebagai eksperimen fiksi — semacam avatar yang memungkinkan dirinya menjelajah sisi-sisi baru dari identitasnya, menciptakan kebebasan dalam proses berkarya. Ia menyebut Daft Punk dan Gorillaz sebagai inspirasi: sosok legendaris yang menjadikan proyek artistik mereka sebagai karya seni itu sendiri — menemukan kebebasan dengan mencipta dari sudut pandang orang ketiga.
Wide Awake menyambut stimulasi berlebihan dan kebiasaan mendengarkan musik yang terfragmentasi di abad ke-21. Tokdemir menyuling unsur-unsur pop hingga menjadi mantra pribadi yang adiktif — fragmen yang terasa sementara tapi abadi. Melalui persona Mechatok, ia justru menemukan ekspresi yang terasa lebih intim — dan lebih abadi.