Duo folk kebanggaan kota Pontianak, Manjakani meluncurkan single terbaru yang berjudul “Berlayar” setelah cukup lama berselang dari album “Saura” yang dirilis tahun 2021 silam. Single tersedia dalam format sekaligus menjadi pembuka rangkaian menuju perilisan album penuh kedua mereka di paruh pertama tahun 2025.
“Berlayar” ditulis oleh Muhammad Taufan pada tahun 2019, saat Manjakani menjalankan tur perjalanan darat dari kota Pekanbaru menuju Jambi. Taufan, bersama istrinya, Nabilla, dengan nama Manjakani, sudah aktif tampil di berbagai tempat di Indonesia sejak tahun 2015. Sama seperti album Saura, single “Berlayar” diproduseri oleh sahabat mereka, McAnderson. Proses rekaman berlangsung di kota asal Pontianak, dengan melibatkan beberapa musisi lokal sejawat mereka, yaitu McAnderson yang mengisi bass dan sampling, lalu Yoga Kharisma pada strings.
Tak hanya diiringi instrumen gitar akustik, “Berlayar” terdengar lebih kompleks, dengan aransemen megah yang menggugah. Bak sabda rindu yang lalu, “Berlayar” pun tak luput dari sentuhan dan nafas Melayu. Dimulai dari intro yang dibuka dengan ornamen vokal Melayu diatonis, tipis, namun jelas bersahutan. Bunyi-bunyian lain seperti strings, perkusi, akordeon, dan pukulan beruas Melayu yang khas, turut hadir menyatu dengan porsi yang pas.
Menurut Taufan, “Berlayar” merupakan episode keikhlasan dan perjuangan. Merelakan sebuah keluarga yang tadinya utuh hingga akhirnya terpecah. Tentang hidup yang harus terus berjalan, bahkan saat hal pahit terjadi sekalipun. Seperti halnya kapal yang tengah berlayar, terus arungi lautannya tanpa tahu bagaimana ombaknya. Menurut Nabilla, lagu ini untuk orang-orang yang telah berdamai dengan keadaan. Semua tentang penerimaan. Lirik yang ditulis dengan sederhana dan lugas, harap-harap dapat menyemangati teman-teman yang sedang bertahan dalam kehidupannya.