
Lorong, unit hardcore asal Bali kembali berkarya dengan merilis sebuah tembang terbaru bertajuk ‘Tajam’ setelah delapan tahun sejak merilis album penuh pertama pada tahun 2014 lalu di kanal digital milik mereka. Band yang terbentuk sudah lebih dari 15 tahun ini, hadir kembali mempersembahkan tembang yang sedikit berbeda dari lagu-lagu mereka di album pertama, ‘Tajam’ lahir dari racikan masing-masing personil yang memasukan unsur thrash metal kedalam balutan hardcore berat ala beatdown, disertai sing along dibagian reff lagu, namun dengan benang merah yang masih tetap terjaga di musik Lorong.
Menggunakan penulisan lirik dengan Bahasa Indonesia, ‘Tajam’ mengambil filosofi atau makna dari Hari Raya Tumpek Landep di Bali, yang merupakan ungkapan terima kasih terhadap anugerah berupa ketajaman diri. Ketajaman manusia dibentuk dari kerasnya tempaan dalam berproses pembelajaran kehidupan, seperti pisau yang dibakar dan ditempa, lalu melalui pengasahan berkali-kali untuk menjadi tajam. Manusia layaknya mempunyai kendali penuh atas ketajaman dirinya, ketika manusia lepas kendali atas ketajamannya, maka akan memberikan dampak buruk terhadap dirinya sendiri. Tembang ini sejatinya menurut mereka merupakan tembang pemantik sekaligus penyemangat untuk kembali berkarya ketahap selanjutnya, yaitu sebuah album. Untuk artwork dikerjakan oleh Pzychopart a.k.a. Eka Saputra yang mempresentasikan tembang ‘Tajam’ dengan manusia yang tertutup matanya hampir menusuk dirinya dengan pisau yang meragakan kendali atas diri. Kemudian api yang berkobar mewakilkan proses pembelajaran hidup.