Stevan Pasaribu dan Hanin Dhiya, berkolaborasi dalam lagu, “Selalu Untuk Selamanya” yang sebelumnya dipopulerkan oleh Fatur (vokalis Java Jive) pada era 90’an. Kolaborasi ini bukan sekadar penghormatan pada karya legendaris, tetapi juga upaya untuk memperkenalkan lagu tersebut kepada generasi milenial dan Gen Z.
Hanin mengungkapkan bahwa rencana duet dengan Stevan sebenarnya sudah lama dibicarakan. Setelah beberapa pertemuan, keduanya memutuskan untuk tidak memilih lagu baru, tetapi memilih lagu yang memiliki daya tarik nostalgia. “Kami ingin membawa lagu yang dulu pernah populer dan memberikan sentuhan baru, sekaligus
memperkenalkannya pada generasi yang lebih muda,” ujar Hanin. Lagu “Selalu Untuk Selamanya” dipilih karena sempat booming di tahun 90’an dan dirasa tepat untuk dijadikan kolaborasi duet pria dan wanita.
Stevan dan Hanin masing-masing memiliki pandangan unik tentang lagu ini. Stevan menggambarkan tema lagu sebagai refleksi dari keraguan yang muncul dalam hubungan romantis, di mana kedua belah pihak tidak sepenuhnya yakin akan perasaan mereka. “Mereka memiliki banyak kisah bersama, tetapi hal itu tidak menjamin mereka bisa memastikan hati mereka masing-masing,” jelas Stevan.
Hanin menambahkan, meskipun lagu ini bertema galau, ada nuansa manis yang terselip, terutama di bagian bridge yang menunjukkan keyakinan terhadap pasangan. “Ada dua orang yang sudah menjalin hubungan lama, namun ada keraguan, tetapi salah satu tetap meyakinkan pasangannya bahwa mereka bisa bertahan bersama,” tutur Hanin.
Video musik (MV) untuk lagu ini telah selesai syuting dan menghadirkan konsep yang sederhana namun penuh simbolik. “MV ini benar-benar simple, kami tidak ingin terlalu ribet,” kata Stevan. Namun, ada kejutan di akhir video yang akan menarik perhatian penonton. Hanin menambahkan bahwa MV ini penuh dengan simbol-simbol yang memperkuat pesan lagu. “Look-nya sangat sinematik, dengan nuansa warna yang lowkey dan gelap,” ujarnya.
Dalam video tersebut, perbedaan pencahayaan antara Stevan dan Hanin juga memiliki makna simbolik. Stevan terlihat lebih “move on,” sementara Hanin tampak masih terjebak dalam masa lalu.
Baik Stevan maupun Hanin berharap lagu ini dapat dinikmati oleh Gen Z, sembari tetap memberikan nuansa nostalgia bagi generasi sebelumnya “Kami ingin generasi muda menikmati lagu ini, karena ada perpaduan antara musik lawas dan musik baru,” ujar Stevan.
Hanin menambahkan, “Kami ingin menciptakan nostalgia dengan sentuhan baru.” Lagu ini diharapkan dapat menyentuh hati generasi baru yang belum pernah mendengarnya, sekaligus memberikan pengalaman segar bagi mereka yang sudah akrab dengan versi aslinya.
“Selalu Untuk Selamanya” dari Stevan Pasaribu dan Hanin Dhiya membawa kembali pesona era 90-an dengan aransemen yang relevan dan segar untuk masa kini. Lagu dan video musik ini dijadwalkan akan rilis dalam waktu dekat, menjanjikan pengalaman musikal yang menyentuh, penuh emosi, dan tak terlupakan.