
Dave Bautista melanjutkan tren yang kurang beruntung dengan film terbarunya yang mungkin mengharuskan perubahan besar. Aktor ternama ini memulai kariernya sebagai pegulat, bergabung dengan WWE (dahulu WWF) pada tahun 2000, kembali dengan film sci-fi, “Afterburn”
Berdasarkan novel grafis Red 5 Comics karya Scott Chitwood, Paul Ens, dan seniman Wayne Nichols, ‘Afterburn’ berlatar 10 tahun setelah semburan matahari memusnahkan teknologi di seluruh dunia. Bautista akan memerankan mantan tentara Jake, yang bekerja sebagai pemburu harta karun, menemukan benda-benda berharga dari dunia lama untuk klien-klien berkuasa. Misi terbarunya adalah bekerja sama dengan pejuang kemerdekaan Drea (Olga Kurylenko) untuk menemukan Mona Lisa sebelum seorang panglima perang yang sinting tiba di sana terlebih dahulu –– sambil menghindari makhluk-makhluk bermutasi yang berkeliaran di wilayah tersebut.
Dengan premis yang menjanjikan, alih-alih ingin menghadirkan tontonan yang dramatis, justru 30 menit di awal film adalah sajian yang membosankan. Tata visual, penyuntingan, efek maupun scoring terkesan dibuat dengan tidak serius. Tidak ada efek ketegangan ketika Jake dan Drea diburu oleh Pasukan Bayangan maupun Griffin (Kristofer Hivju) yang merupakan musuh utama mereka.
Dengan bintang sekelas Samuel L. Jackson yang menjadi pendukung film tersebut, sangat disayangkan jika eksekusi akhir film tersebut terasa hambar. Dave yang seorang pegulat pun lebih banyak mengandalkan senjata untuk mengatasi musuh dibandingkan otot yang menjadi kelebihan ikoniknya.